Warek III: Pentingnya Magang Bagi Mahasiswa di Era #KaburAjaDulu dan #IndonesiaGelap

Warek III: Pentingnya Magang Bagi Mahasiswa di Era #KaburAjaDulu dan #IndonesiaGelap

Unsurya Jkt (WR3-27/02/25). Wakil Rektor Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) Jakarta Marsma TNI Pur Dr. Agus Purwo telah memberikan Keynote Speech dengan judul Pentingnya Magang bagi Mahasiswa di Era #KaburAjaDulu dan #IndonesiaGelap pada acara “Internship Track” pada hari Kamis tanggal 27 Februari 2025.  Kegiatan yang diselenggarakan oleh CDC (Career Development Center) Unsurya bertempat di Kampus A Unsurya tersebut dihadiri oleh para mahasiswa perwakilan sari seluruh Prodi yang ada di Unsurya. Kegiatan dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada seluruh mahasiswa semester 4 dan 6 agar mempersiapkan diri lebih awal untuk melaksanakan salah satu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yaitu Magang.

Dalam Keynote Speech-nya, Agus Purwo mengajak para mahasiswa semua untuk merenungkan sebuah fenomena yang sedang ramai dibicarakan yaitu: “#KaburAjaDulu” dan “#IndonesiaGelap”. Dua tagar tersebut menurutnya bisa saja kemungkinan karena adanya kegelisahan beberapa anak muda tentang masa depan—tentang sulitnya mendapatkan pekerjaan, tentang ketidakpastian ekonomi, dan tentang bagaimana menghadapi dunia kerja. Selanjutnya, juga mengajak untuk tidak tinggal diam dan tidak menerima begitu saja keadaan tersebut dan justru harus menjadikannya pemicu untuk mempersiapkan diri lebih baik.

Agus Purwo menjelaskan bahwa bagi para mahasiswa, justru salah satu cara paling efektif untuk mengatasi kegelisahan dan ketidakpastian tersebut adalah dengan magang. Magang bukan sekadar syarat akademik, tetapi merupakan kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk merasakan dunia kerja sebelum benar-benar terjun ke dalamnya. Mengapa demikian? Setidaknya, ada empat (4) hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, Magang Membantu Kita “Mencuri Start”. Banyak lulusan baru yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kurang pengalaman. Magang memungkinkan kita untuk mendapatkan pengalaman dunia nyata sejak dini, sehingga ketika lulus, kita tidak lagi dianggap sebagai fresh graduate yang masih harus dilatih dari nol.

Baca Juga  Unsurya Melakukan Inisiasi Kerja Sama Dengan Mahad Huraidhah

Kedua, Magang Mengasah Keterampilan yang Tidak Diajarkan di Kelas. Dunia kerja tidak hanya menuntut keahlian teknis, tetapi juga soft skills seperti komunikasi, kerja tim, problem-solving, dan adaptasi. Magang memberikan ruang untuk mengembangkan keterampilan tersebut dalam situasi nyata.

Ketiga, Magang Membangun Jaringan Profesional. Banyak kesempatan kerja datang dari relasi dan koneksi. Dengan magang, kita bisa membangun jaringan dengan para profesional di industri yang kita minati. Siapa tahu, dari sana kita mendapatkan rekomendasi atau bahkan tawaran kerja sebelum lulus!

Keempat, Magang Membantu Kita Mengenali Diri Sendiri. Tidak sedikit mahasiswa yang baru menyadari bahwa jurusan yang mereka ambil ternyata tidak sesuai dengan minat dan passion mereka. Magang bisa menjadi reality check—apakah pekerjaan di bidang tersebut benar-benar cocok untuk kita, atau justru kita perlu mencari jalur lain.

Untuk itu Agus Purwo mengajak seluruh mahasiswa, “marilah kita ubah Dari #KaburAjaDulu ke #SiapKerja.  Jika saat ini kita merasa masa depan Indonesia “gelap”, maka tugas kita bukan untuk lari, melainkan untuk menyalakan cahaya. Kita tidak bisa terus-menerus mengeluh tanpa mengambil langkah nyata. Magang adalah salah satu cara untuk membangun masa depan yang lebih cerah, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi Indonesia. Mari jadikan magang sebagai investasi masa depan, bukan sekadar formalitas akademik. Dari sinilah kita bisa bertransformasi dari mahasiswa biasa menjadi talenta yang siap bersaing di dunia kerja.”

Turut hadir pada acara tersebut antara lain Direktur CDC Dr. Yohannes Dewanto dan Sekretaris CDC Dr. Evi Noviaty. (WR3-Pur)